Apakah Pandai Mampu Membuat Anda Menjadi Orang Sukses ?
Ketika duduk di bangku
perkuliahan, saya selalu berpikir bahwa orang yang memiliki kecerdasan, aktif
dalam berorganisasi dan memiliki etos kerja yang baik dalam kelompok selalu
berakhir dengan kesuksesan. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, saya menyadari
bahwa banyak hal yang menjadikan seseorang sukses, meskipun tidak memiliki
kecerdasan sebaik seperti orang yang selalu mendapatkan nilai terbaik
dikelasnya.
Karena banyak hal yang dapat dihubungkan dengan kesuksesan. Karier yang baik dalam kantor, memiliki hubungan yang baik dengan karyawan, atau tetap mendapatkan kesehatan jasmani maupun rohani. Dari ketiga hal tersebut bisa dijadikan sebagai tolak ukur seseorang untuk menjadikan dirinya sukses, tapi terdapat banyak hal lagi yang dapat berperan untuk menjadikan seseorang sukses.
Berikut lima alasan mengapa anda tidak segera meraih kesuksessan meskipun anda pandai:
1. Tidak mampu bersosialisasi.
Kurangnya
kemampuan dalam bersosialisasi dengan orang baru merupakan salah satu faktor
seseorang tidak segera meraih kesuksesannya. Karena dimanapun kita berada, kita
akan selalu bertemu dengan orang baru. Jika, dirimu merasa kurang istimewa
dibandingkan dengan orang baru dan menjadikan dirimu tidak mampu
bersosialisasi. Maka, katakan pada dirimu sendiri bahwa dirimu merupakan orang
yang “istimewa” dan tanamkan dalam mindsetmu bahwa dirimu “istimewa”.
Ketika baru memulai mungkin akan terasa sangat mustahil, berat dan sulit, tapi itulah yang dinamakan sebuah proses. Tetap fokus dan tanamkan dalam mindsetmu bahwa dirimu merupakan orang yang “istimewa”. Maka, semuanya akan baik-baik saja.
2. Tidak ingin mengambil sebuah resiko.
Orang
pandai selalu mengambil jalur yang aman untuk masa depannya, seperti bekerja
dengan posisi yang nyaman, ruangan dengan AC, dan gaji yang sesuai ekspektasi.
Ya, memang benar orang pandai secara tidak langsung telah menjamin tingkat
keamanan untuk meraih kesuksesan.
Tapi,
sebagai calon orang sukses, apakah anda akan bermain dengan aman, apakah anda
akan menyesalinya jika bermain dengan aman, atau apakah anda akan senang dengan
keputusan yang telah anda ambil?
Maka, tentukanlah dari sekarang mana yang harus anda ambil untuk kesuksesan masa depan anda.
3. Kurangnya percaya diri.
Orang
pandai terkadang selalu pandai dalam hal mengkritik dirinya sendiri dan
memiliki standar yang tinggi untuk mencapai sesuatu dalam pekerjaannya. Maka
dari itu, tidak heran jika banyak orang pandai yang meremehkan kemampuannya
sendiri. Memang, terkadang sesuatu yang baik selalu muncul di permukaan dan
kegelisahan selalu berada di kedalaman.
Sikap
perfeksionisme tersebut dapat menghalangi seseorang untuk berkembang dalam
tujuan yang mereka tuju. Bukan berarti sikap perfeksionisme merupakan suatu hal
yang buruk, tapi cobalah untuk menghargai, memaafkan dan mencintai dirimu
terlebih dahulu untuk menimbulkan sikap percaya diri.
Karena kurangnya menghargai, memaafkan dan mencintai dirimu sendiri dapat menghacurkan dirimu jauh lebih dalam.
4. Tidak dapat berkomitmen.
Pandai
bukan segalanya, tapi ketika anda dapat berkomitmen dengan tujuan dan dapat
menentukan pilihan apa yang seharusnya diambilnya merupakan sebuah kunci
kesuksesan. Ketika anda sulit untuk mengambil sebuah keputusan dan mudah
berpindah dalam berkomitmen. Maka, anda akan sulit untuk menemukan sebuah
kesuksesan.
Tapi, cobalah untuk menguji atau meriset semua usaha yang telah dilakukan oleh orang-orang sukses. Berdiskusilah dengan orang lain, cari pendapat tentang kelebihan dan kekurangan dari sebuah usaha tersebut. Sehingga, anda tahu kemana harus jalan dan usaha apa yang cocok dan seharusnya anda ambil.
5. Menolak untuk berubah.
Tidak
mau merubah diri merupakan sebuah kekurangan yang seharusnya cepat
diselesaikan. Karena ketika anda menghadirkan perubahan dalam diri anda, secara
tidak langsung akan menghadirkan sebuah peluang dan inovasi.
Daripada menolak untuk berubah, lebih baik sambut perubahan dan manfaatkan berbagai peluang dan inovasi sebaik mungkin. Tetaplah bersikap terbuka dengan konsep baru dan tanamkan dalam diri anda untuk selalu ingin mengetahui tentang dunia di sekitar anda.
Intinya kecerdasan bukan soal IQ tapi juga EQ ya. Percuma hapal dan jago di akademik kalau ga PD, ga mau ambil resiko, yang diperparah dengan attitude buruk. Bagus artikelnya!
BalasHapusMenarik sekali bahasannya 👍👍👍
BalasHapus